Pertempuran Laut Lepanto, Mukjizat Doa Rosario ( Tahun 1571 )

Pertempuran laut Lepanto tahun 1571



Tahun 1453 Konstantinopel jatuh ke tangan Muslim Turki. Tahun 1521 Belgrade, Hungaria, juga ditaklukkan. Dan di tahun 1526, tentara Muslim Turki telah berada di perbatasan Vienna, Austria sehingga penguasaan Kristen atas Mediterania berada di ujung tanduk.

Pada bulan Februari 1570, utusan Turki mengultimatum Venesia untuk menyerahkan kepulauan Siprus secara damai atau perang. Venesia menolak, dan setelah berperang selama sebelas bulan, Siprus jatuh. Kemudian ditetapkan syarat-syarat penyerahan diri demi keselamatan pasukan Kristen yang kalah. Tetapi, begitu komandan Muslim mengambil alih kuasa kota, ia memerintahkan agar komandan Kristen, Marcantonio Bragadin, dikuliti hidup-hidup. Tubuhnya dibelah empat, dan sayatan kulitnya diisi jerami dan seragamnya dikenakan padanya, lalu diseret sepanjang kota. Sekarang kaum Kristen tahu benar musuh macam apa yang tengah mereka hadapi.

Paus Pius V
Menghadapi ancaman demikian, Paus Pius V memerintahkan setiap Gereja di Italia untuk mengadakan devosi selama 40 jam. Paus Pius V meminta seluruh umat Kristen untuk mendaraskan doa Rosario dan memohon bantuan doa Bunda Maria di bawah gelar “Bunda Kemenangan”.

Raja Selim II menertawakan cara paus menghadapi ancaman pertempuran seperti itu. Tapi setelah banyak tertawa, 3 hari kemudian Raja Selim II wafat secara mendadak. Kematian Selim II rupanya tidak menghentikan rencana invasi bangsa Turki ke Italia. Para panglima Turki: Müezzinzade Ali Pasha, Suluc Mehmed Pasha dan Uluç Ali Reis tetap memimpin armada perang dan bergerak menuju Italia.

Dengan segera Paus Pius V mengorganisir suatu armada di bawah komando Don Juan dari Austria, sanak Raja Philip II dari Spanyol. Bala tentara dari Spanyol, Venesia, Roma, Savoy, Genoa, Lucca, Tuscany, Manova, Parma, Urbino, dan Ferrara, juga Malta membentuk suatu aliansi melawan Turki. Aliansi tersebut bernama Liga Suci (Holy League).

Oktober 1571, sebuah armada Turki yang luar biasa besar berlayar menuju Eropa. Sasarannya menaklukkan Kota Abadi Roma. Pertempuran Lepanto adalah perang yang paling menentukan dalam sejarah perang Islam-Kristen. Pada saat itu, Turki sedang berada di masa jayanya. Jika mereka berhasil mengalahkan Liga Suci, Laut Tengah akan menjadi wilayah mutlak Turki dan kekristenan akan musnah dari seluruh Eropa.

Armada Muslim jauh melampaui armada Kristiani, baik dalam jumlah kapal perang maupun pasukan. Kapal pemimpin Kristen mengibarkan bendera biru dengan lukisan Kristus Tersalib dan gambar Bunda Maria dari Guadalupe, sementara Muslim atas nama "Panji Khalifah" mengibarkan bendera sutra 16 kaki panjangnya dengan lafal "Allah" yang dijahit dengan huruf emas sebanyak 28.900 kali dan mencantumkan ayat-ayat dari Al Quran yang menyerukan jihad dan membasmi “orang-orang kafir”.

Pertempuran Lepanto adalah pertempuran laut antara Ottoman Turki melawan Liga Suci pada tanggal 7 Oktober 1571. Pertempuran ini terjadi di Gulf of Patras, Yunani, dekat markas Angkatan Laut Turki di Lepanto.

Pada pertempuran ini, pasukan Turki sebenarnya punya keunggulan secara numerik. Turki punya 251 kapal dan 31.490 tentara, sementara Liga Suci hanya 208 kapal dan 22.840 tentara.

Pasukan Turki sendiri memiliki 50.000 pelaut dan pendayung. Pendayung mereka merupakan para budak atau bahkan orang Kristen yang tertangkap. Armada Liga Suci sendiri berkekuatan 40.000 pelaut dan pendayung, yang mana untuk pendayung, sebagian besar terdiri atas orang-orang merdeka.

Namun, teknologi menjadi batas unggul di sini. Di Lepanto, pasukan Liga Suci sudah datang bertempur dengan musket dan arquebus mereka. Sedangkan Turki mengandalkan kekuatan bowmen mereka yang terkenal menakutkan bagi banyak pasukan.

Selain itu, meski kalah dalam jumlah kapal, Pasukan Liga Suci membawa meriam lebih banyak. Terdapat 1.334 meriam di kapal-kapal Liga Suci. Sedangkan di tangan Turki, hanya ada 741 meriam di atas kapal-kapalnya.

Don John dari Austria
Menjelang pecahnya pertempuran, kapal dari kedua belah kubu membentuk formasi sejajar yang terbagi ke dalam 3 divisi. Divisi kiri armada Liga Suci yang letaknya paling utara dipimpin oleh Agostino Barbarigo yang berasal dari Venesia. Divisi tengah dipimpin oleh Don Juan (Austria). Sementara divisi kanan dipimpin oleh Giovanni Doria (Genoa). Di pihak lawan, armada Ottoman juga terbagi ke dalam 3 divisi serupa. Masing-masing divisi dipimpin oleh Suluk / Sirocco (kanan), Ali Pasha (tengah), & Uluj Ali (kiri). Posisi armada Uluj Ali sedikit lebih selatan dibandingkan armada Doria, sehingga Doria kemudian memerintahkan armadanya untuk mengubah posisinya lebih ke selatan agar armada Ottoman tidak bisa mengepung armada Liga Suci.

Berubahnya posisi armada Doria menciptakan ruang kosong di sebelah selatan armada Juan. Situasi tersebut lalu dimanfaatkan armada Uluj Ali untuk menerobos maju dan menggempur armada Juan dari arah selatan. Melihat hal tersebut, Doria lantas meminta armadanya kembali ke posisi awal, sehingga pecahlah pertempuran antara armada Uluj Ali melawan armada Doria. Sementara itu di sebelah utara, armada Barbarigo terlibat pertempuran dengan armada Suluk yang mencoba menjepit armada Liga Suci dari arah utara. Armada Barbarigo memang berhasil membendung pergerakan pasukan Ottoman dan bahkan menewaskan Suluk. Namun keberhasilan mereka harus dibayar mahal dengan gugurnya Barbarigo.

Di sebelah selatan, armada Juan terlibat pertempuran hebat dengan armada pimpinan Ali Pasha. Supaya bisa membunuh Ali Pasha, kapal-kapal Liga Suci merapat di dekat kapal Ali Pasha, lalu para awaknya melompat ke kapal Ali Pasha. Setelah 2 kali usaha mereka berakhir dengan kegagalan, pasukan Liga Suci akhirnya berhasil membunuh Ali Pasha dan kemudian memajang kepalanya di atas tiang kapal. Begitu melihat kepala pimpinannya, moral pasukan Ottoman langsung ambruk. Apalagi persediaan amunisi mereka juga semakin menipis.

Merasa tidak sanggup lagi melanjutkan pertempuran, Uluj Ali & armada Ottoman yang masih tersisa terpaksa mundur dari medan tempur. Pertempuran Lepanto yang sudah berlangsung selama 4 jam pun berakhir dengan hasil kemenangan Liga Suci atas Kesultanan Turki.

10.000 orang Kristen yang ditawan tentara Muslim Turki berhasil dibebaskan. 20.000 pasukan Turki tewas, 137 kapal Turki berhasil direbut Liga Suci dan 50 kapal sisanya tenggelam. Sementara di pihak Liga Suci, 7.500 pasukan meninggal dan kehilangan 17 kapal.

Seharusnya berita itu baru sampai di Roma beberapa hari kemudian, tapi aneh, Paus justru yang memberi kabar ketika pada suatu pertemuan, tiba-tiba ia berkata : “Marilah kita mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Allah, kemenangan sudah kita capai!”

Dua minggu kemudian Don John tiba di Roma membawa berita gembira tersebut. Isinya mengenai kemenangan yang terjadi tepat pada saat Paus mengumumkannya di Roma pada tanggal 7 Oktober 1571. Satu hari penuh dipersembahkan untuk menghormati Bunda dari semua kemenangan.

Tahun berikutnya hari itu ditetapkan menjadi pesta Ratu Rosario yang Amat Suci.


Untuk sejarah doa rosario dapat dilihat disini.

Untuk 15 janji Bunda Maria bagi mereka yang setia berdoa rosario dapat dilihat disini.


Sumber :
http://www.katakombe.org
http://www.bersatulahdalamgerejakatolik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar